Pencarian
literatur tugas matakuliah Studio Perancangan Arsitektur III membawa saya dan
beberapa teman Arsitek UNNES ‘2010 ke Balai Kota Semarang. Bukan untuk melamar
pekerjaan lho :D melainkan meminta soft file Materi Teknis RTRW Kota Semarang. Ditengah
menunggu proses perizinan “peng-copyan” soft file Materi Teknis RTRW Kota
Semarang kami melihat-lihat gedung-gedung yang berada di kompleks Balai Kota.
Gedung Balai Kota Semarang yang terletak di jalan Pemuda No 148 Semarang tampak
berbeda dari bangunan di sekitarnya. Bangunan ini masih amat kental dengan
model bangunan Yunani. Sempat terlontar beberapa pertanyaan. Seperti “Kenapa
gedung Balai Kota Semarang ini malah bercitrakan ‘ke-Baratan’?” “Kenapa tidak
terdapat unsur Nusantara ataupun Jawa dalam bangunan Balai Kota ini?”
Menepis pemikiran-pemikiran
negatif akan gedung ala Yunani yang berdiri megah ini saya mencoba mencari alasan-alasan
rasional tentang gedung Balai Kota ini. Pertama sebagai bentuk perawatan cagar
budaya (budaya yang saya maksudkan adalah adanya budaya luar yang masuk ke
Indonesia) , kalau tidak dialih fungsikan kemungkinan bangunan ini hanya akan
menjadi sebuah cerita. Sebagai media pembelajaran tentang bangunan Yunani,
sehingga tidak perlu terbang ke Negara-negara Eropa ataupun Vatikan untuk
mengetahui contoh bangunan Yunani. Hmmmm kedua alasan yang saya buat ini cukup
membungkam pertanyaan-pertanyaan yang
dapat menimbulkan kesan negatif, toh banyak juga ditemukan gedung-gedung Negara
yang menggunakan model bangunan ala Yunani ataupun Romawi, contohnya Mahkamah Konstitusi.
Model-model gedung Yunani yang berkolom Dorik, Ionik maupun Konrintien memang
sering dijadikan desain gedung yang berbau hukum, itu juga yang saya lihat
di Fakultas Hukum UNDIP dan UNNES. Belum
ada filosofi tepat yang menjelaskan antara model bangunan Yunani dan badan
perhukuman. :P Atau memang hukum pertama berawal dari Zaman Yunani ataupun agar
setiap orang yang datang merasa “terhukum” karena bangunan yang cenderung
tinggi dengan pintu dan kolom-kolom yang tinggi dan besar pula. Tergantung pemikiran
masing-masing aja dah :P
Fakultas Hukum UNDIP model Yunani dengan kemasan modern
Kembali lagi ke
Gedung Balai Kota semarang gedung ini menggunakan model order atau kolom Ionik.
Kolom ionik bercirikan langsing dan melengkung seperti ujung ukiran pada
kepalanya. Tidak semua gedung di Balai Kota ini asli peninggalan zaman dulu
tetapi ada beberapa gedung baru yang dibuat menyerupai gedung yang lama. Sayangnya
lahan parkir, khususnya mobil belum diolah dengan baik, sehingga disana sini
tersebar mobil.
Model Kolom Ionik
hiasan jendela
Ruang Lapor / Penerima Tamu
Bagian belakang Balai Kota
Kolom ionik yang menjulang tinggi
masih terdapat mobil disana sini
narsis :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar